Kisah Inspiratif Petani Senior! Pentingnya Semangat Belajar Tak Kenal Usia

July 28, 2025 | Penulis: Mas'ul Hadi
Kisah Inspiratif Petani Senior! Pentingnya Semangat Belajar Tak Kenal Usia

 

Bapak Hasbullah adalah sosok petani senior berusia 63 tahun yang berasal dari Lombang, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Beliau telah menekuni dunia pertanian selama lebih dari dua puluh tahun dengan penuh dedikasi dan semangat belajar. Perjalanan beliau menunjukkan bahwa bertani bukan sekadar warisan turun-temurun, melainkan profesi yang menjanjikan peluang penghidupan yang cerah, terutama bagi generasi muda yang memiliki inovasi dan kemampuan beradaptasi.

 

Sejak usia muda, Bapak Hasbullah sudah mulai mengenal dan merasakan dinamika bertani pada sektor pangan. Namun, sekitar tahun 2003 hingga 2005, beliau mengambil keputusan penting untuk beralih fokus ke hortikultura. Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan matang, karena hasil analisis usaha menunjukkan bahwa keuntungan dari hortikultura berpotensi mencapai tiga kali lipat dibandingkan modal awal yang diinvestasikan.

 

Kini lahan seluas 4 hektar yang beliau kelola menjadi area budidaya berbagai komoditas hortikultura, di antaranya tomat, cabai merah besar, buncis, timun, dan pare. Salah satu keahlian beliau yang menonjol adalah penerapan teknik tumpang sari antara tomat dan cabai, sebuah strategi cerdas untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan sekaligus mendongkrak pendapatan.

 

Semangat Belajar dan Pengembangan Diri

 

Keberhasilan Bapak Hasbullah tidak terlepas dari upaya aktifnya dalam mencari ilmu dan meningkatkan kemampuan. Dengan dukungan serta pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong, beliau memperoleh kesempatan untuk melakukan studi banding ke beberapa sentra pertanian maju di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sukamandi Subang. 

 

Dalam kunjungan tersebut, beliau mempelajari praktik penangkaran padi unggul serta teknik hortikultura modern. Meski menyadari bahwa kondisi tanah dan praktik pertanian di Jawa tidak bisa langsung diterapkan di Kalimantan Selatan, beliau mengambil pelajaran penting tentang pentingnya inovasi dan adaptasi sesuai karakteristik lokal. Pemahaman ini mendorong Bapak Hasbullah untuk tidak terpaku pada metode tradisional, melainkan terbuka terhadap pengetahuan dan teknologi baru yang dapat menunjang produktivitas pertaniannya.

 

Pengelolaan Lahan 

 

Lahan 4 hektar yang dikelola Bapak Hasbullah memiliki potensi besar untuk pengembangan hortikultura. Beliau pula menyadari tantangan yang masih ada, khususnya dalam hal peningkatan pengetahuan dan teknologi pertanian di kalangan petani lokal serta ketersediaan air saat musim kemarau.

 

Pengelolaan tanah menjadi hal yang sangat diperhatikan. Dengan pengolahan guludan yang baik, pemberian pupuk kandang dan kapur yang tepat, Bapak Hasbullah berhasil memperbaiki kondisi pH tanah yang awalnya bersifat asam (4,5-5) menjadi lebih ideal untuk tanaman hortikultura (6,5-7). Hal ini menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan hasil pertanian secara optimal.

 

Pemupukan rutin dengan NPK Mutiara dan pupuk susulan lainnya, penyiraman cukup, serta pengendalian hama dan penyakit secara responsif menjadi kunci sukses budidaya yang dilakukan. Untuk menjaga kualitas tanaman, beliau melakukan pengamatan secara rutin, termasuk saat malam hari, guna mendeteksi dini kemungkinan serangan hama.

 

Strategi Pemasaran 

 

Bapak Hasbullah juga dikenal cermat dalam strategi pemasaran hasil panennya. Dengan membangun jaringan langganan yang secara rutin membeli hasil pertaniannya, beliau berhasil menciptakan kepastian pasar dan kestabilan harga. Harga jual disesuaikan dengan permintaan dan harga di berbagai provinsi di Kalimantan.

 

Saat kondisi harga cabai dan tomat sedang baik, beliau merasa sangat bersyukur atas hasil jerih payahnya. Di sisi lain, beliau juga memiliki perhitungan matang tentang harga minimal agar usaha bertani tidak mengalami kerugian, menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang aspek ekonomi di sektor pertanian.

 

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda dan Masa Depan Pertanian

 

Kisah sukses Bapak Hasbullah mengandung pesan penting bagi generasi muda: melihat pertanian sebagai peluang karir menjanjikan yang layak untuk dijalani. Dalam konteks ketahanan pangan dan potensi sumber daya alam melimpah di Indonesia, dibutuhkan petani muda yang cerdas, inovatif, dan adaptif.

 

Pertanian modern kini tidak lagi identik dengan pekerjaan kasar dan penghasilan tidak menentu. Dengan pemanfaatan teknologi, manajemen produksi yang baik, serta pemahaman pasar, bertani dapat membawa penghasilan optimal sekaligus meningkatkan kualitas hidup para petani.

 

Semangat belajar dan pengembangan diri adalah inti dari keberhasilan Bapak Hasbullah. Beliau membuktikan bahwa dengan kemauan terus belajar — melalui pelatihan, studi banding, dan berbagi pengalaman dengan petani lain — potensi mengembangkan sektor pertanian yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan semakin terbuka lebar.

 

Dengan penguasaan teknologi dan informasi oleh generasi muda, dipadukan dengan semangat bertani dan belajar yang tinggi, bukan hal yang mustahil jika sektor pertanian Indonesia bangkit menjadi kekuatan utama yang sejahtera dan berkontribusi besar pada kemajuan bangsa.

 

Kisah Bapak Hasbullah adalah bukti nyata bahwa meraup penghasilan dari pertanian bukan sekadar mimpi, melainkan kenyataan yang bisa diraih oleh siapa saja yang mau bekerja keras, terus belajar, dan tidak pernah menyerah.

Berita Lainnya