Mengulik Strategi Budidaya Mangga Off Season untuk Meraup Untung 10 Kali Lipat
December 08, 2025 | Penulis: Rizqi Luwih Saputri
Dalam hukum ekonomi khususnya pertanian, panen raya sering kali berarti harga jatuh. Bagi komoditas premium seperti mangga, perbedaan harganya sungguh mencengangkan dari Rp2.500 per kilogram saat musim puncak dapat melonjak hingga Rp25.000 per kilogram saat pasokan langka (off season). Disparitas harga hingga sepuluh kali lipat ini mendorong petani modern seperti Pak Ari dari Kediri, Jawa Timur, untuk tidak lagi pasrah pada jadwal alam. Melalui teknik Pembungaan Off Season, beliau membuktikan bahwa waktu panen dapat dimanipulasi secara ilmiah, mengubah ancaman kerugian menjadi peluang emas. Strategi off season ini telah mentransformasi mangga dari sekadar buah musiman menjadi komoditas bernilai tinggi yang dipanen berdasarkan perencanaan bisnis yang cermat. Kunci dari keberhasilan ini adalah disiplin, presisi nutrisi, dan penerapan kalenderisasi yang ketat.
Strategi Kalenderisasi
Budidaya off season menuntut petani untuk mententukan setiap tahapan pertumbuhan tanaman secara rinci. Prosesnya dimulai dengan menetapkan tanggal panen target, lalu menghitung mundur berdasarkan kebutuhan biologis tanaman mulai dari fase vegetative, pembungaan, hingga masa panen. Praktek yang dilakukan Pak Ari adalah dengan menargetkan panen masak pohon pada Agustus. Target tersebut diawali dengan mengetahui varietas Mangga Podang membutuhkan waktu 120 hari dari bunga hingga matang, maka setiap perlakuan harus terjadwal sempurna. Perlakuan untuk menghasilkan panen saat bulan Agustus dimulai dari bulan April untuk memulai fase pembungaan. Bulan Maret dilakukan pemberian nutrisi intensif sebagai persiapan transisi. Selanjutnya di bulan Februari mulai aplikasi hormon pengganggu tumbuh (Paklobutrazol). Kalenderisasi ini memastikan tanaman dipaksa meninggalkan fase vegetatif yang tidak produktif dan memasuki fase generatif tepat sesuai jadwal, menghindari persaingan dengan panen raya.
Tahapan Perawatan Intensif
- Tahap Pemulihan dan Pemangkasan
Tahapan pemulihan dilakukan setelah tanaman panen. Tahapan ini dilakukan dengan pemangkasan intensif untuk menghilangkan cabang air, ranting tua, dan bagian yang berpenyakit. Tahap ini penting untuk mengarahkan seluruh energi dan nutrisi yang akan diberikan ke cabang-cabang yang siap berproduksi. Setelah pemangkasan, tanaman diberikan nutrisi awal yang berimbang yaitu kombinasi NPK Mutiara 16-16-16 dan Karate Plus Boroni untuk memulihkan vigor dan mempersiapkan fondasi nutrisi. Pemupukan menjadi penting karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Setelah panen, tanaman menghabiskan banyak energi untuk membentuk buah sehingga diperlukan input nutrisi yang memenuhi untuk mengembalikan kondisi optimum tanaman. - Induksi Generatif dan Aplikasi Hormon Paklobutrazol
Pada bulan selanjutnya, dilakukan aplikasi hormon Paklobutrazol dengan dikocorkan di sekitar pangkal batang. Hormon ini berperan sebagai agen stres buatan yang mengganggu pertumbuhan daun dan ranting, memaksa tanaman memprioritaskan pembentukan bunga. Penggunaan hormon ini harus cermat memperhatikan dosis yang harus disesuaikan dengan usia dan ukuran pohon. Tanaman tua membutuhkan dosis yang berbeda dari tanaman muda agar tidak terjadi kerusakan sel generatif yang justru berujung pada gagal panen.
Perlu diingat kondisi tanaman yang dapat diaplikasikan hormon Paklobutrazol merupakan tanaman yang benar benar sehat dan nutrisi yang terpenuhi. Hal ini dikarenakan aplikasi hormon Paklobutrazol akan menyita energi tanaman untuk memicu fase generative. Apabila tanaman dengan kondisi kurang optimum kemudian diaplikasikan paclobutrazol, dapat menyebabkan energi tanaman terkuras habis sehingga tanaman merana bahkan mati. - Fase Pembungaan dan Aplikasi Nutrisi
Menjelang kemunculan bunga, nutrisi ditingkatkan untuk transisi sempurna. Pada fase ini diberikan pupuk dengan kadar Kalium (K) dan Fosfor (P) tinggi yaitu NPK Mutiara Grower. Selain itu, suplai Kalsium dan Boron dengan Karate Plus Boroni sangat vital untuk mencegah kerontokan bunga dan buah muda, serta memperkuat proses polinasi. Selain itu, pupuk spray yang mengandung Magnesium dan Sulfat yaitu Meroke MAG-S diaplikasikan untuk memaksimalkan klorofil (fotosintesis), yang menjadi sumber energi utama tanaman dalam membesarkan buah.
Kedisiplinan dalam menjalankan kalenderisasi, presisi dalam manajemen nutrisi, dan pemahaman akan manipulasi fisiologi tanaman terbukti menjadi kunci bagi Pak Ari. Strategi ini bukan sekadar teknik pertanian semata, melainkan model bisnis modern yang mengubah mangga dari komoditas musiman menjadi aset bernilai tinggi, sekaligus menjamin stabilitas pendapatan dan kemakmuran bagi petani.
Artikel Lainnya
September 24, 2025






