Tingkatkan Kualitas Bunga Kol

July 10, 2018
Tingkatkan Kualitas Bunga Kol

Bunga kol, saat ini merupakan salah satu tanaman sayuran semusim yang berprospek cerah serta mudah untuk dibudidayakan. Komoditas ini, dikutip dari Buku SOP Kembang Kol yang diterbitkan Kementerian Pertanian, memiliki arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi, khususnya, dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, dan perluasan kesempatan kerja.

 

Salah seorang petani di Sumatera Barat yang membudidayakan bunga kol, Bapak Dasnil, menyadari bahwa dalam era globalisasi komoditasnya perlu ditingkatkan secara kualitas dan kuantitas agar mampu bersaing. Karena itulah, Bapak Dasnil yang menanam bunga kol pada lahan 400 m2 mulai menggunakan program pemupukan dari PT Meroke Tetap Jaya.

 

Untuk program pemupukan dari PT Meroke Tetap Jaya, Bapak Dasnil menggunakan NPK Mutiara 16-16-16, NPK Mutiara GROWER, KARATE PLUS BORONI, dan SS Ammophos. Varietas kembang kol yang ditanamnya adalah lokal. Berikut program pemupukan yang diterapkannya:

 

Pupuk Dasar (25 HST)

1. NPK Mutiara 125 kg/Ha

2. SS Ammophos 125 kg/Ha

3. NPK Mutiara Grower 200 kg/Ha

4. KARATE PLUS BORONI 100 kg/Ha

 

Pupuk ke 2 (umur 35 HST)

1. NPK Mutiara Grower 200 kg/Ha

2. KARATE PLUS BORONI 100 kg/Ha

 

Saat panen, Bapak Dasnil mendapatkan kembang kol sebanyak 826 kg, sementara rataan jumlah umbi (dari 15 tanaman rata-ratanya) adalah 1 kg. Dalam program pemupukan ini, Bapak Dasnil mengeluarkan dana Rp 7.600.000. Angka itu lebih besar dibandingkan pemupukan yang bukan dari PT Meroke Tetap Jaya, Rp 6.362.000. Selisihnya sebesar Rp 1.238.000.

 

Namun, pendapatan yang diterimanya pun lebih besar menggunakan program pemupukan PT Meroke Tetap Jaya sebesar Rp 167.265.000. Sementara, bukan program pemupukan PT Meroke Tetap Jaya mendapatkan Rp 133.650.000. Dengan demikian, Bapak Dasniel mendapatkan selisih pendapatan lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 33.615.000. Perhitungan tersebut didapatkan jika harga bunga kol sebesar Rp 9.000 per kg. 

 

Faktor-faktor Keberhasilan Budidaya Bunga Kol

Agronomis PT Meroke Tetap Jaya, Woko Widiantoro, mengatakan ada faktor lain untuk keberhasilan panen bunga kol yang termasuk tanaman spesies Brassica oleracea, selain pemupukan.

 

“Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam menanam bunga kol adalah pemilihan bibit yang berkualitas. Benih tersebut harus bebas dari hama dan penyakit. Kemudian, tanah dan iklim,” jelasnya. 

 

Dilansir dari bibitbunga.com, syarat-syarat agar bunga kol tumbuh dengan baik memang harus menggunakan benih yang berkualitas. Ciri-cirinya: benih tidak luka atau tidak cacat, bersih dari kotoran, bebas hama dan penyakit, diambil dari jenis benih yang unggul dan sehat, dan tidak tenggelam jika direndam dalam air.

 

Selain benih, tanah dan iklim termasuk faktor keberhasilan panen bunga kol. Dilansir dari sumber yang sama, tanah yang baik untuk bunga kol adalah tanah yang subur dan mengandung banyak bahan organik. Setidaknya, mengandung magnesium, molibdenum, dan boron. Bunga kol lebih mudah tumbuh di media tanam lempung berpasir dibandingkan tanah liat. Sebab, tanah yang berpasir mampu menahan akar.  

 

Sementara itu, dikutip dari petanihebat.com, bunga kol tumbuh baik di kisaran temperatur minimum 15,5-18 derajat Celcius, dan maksimum 24 derajat Celcius. Kelembaban optimumnya antara 80-90 persen. 

 

Budidaya dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam hari menyebabkan ada sedikit penundaan dalam pembentukan bunga serta umur panen lebih panjang.

Berita Lainnya