Yuk, Lestarikan Durian Unggul Nusantara!
October 29, 2024 | Penulis: Mas'ul Hadi
Durian merupakan tanaman asli yang berasal dari Kawasan Asia Tenggara. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam menyerupai duri. Di Indonesia sendiri penyebaran populasi pohon durian tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan keanekaragaman plasma nutfah yang sangat besar. Bentuk, warna, dan rasa buah durian yang dipanen pun bervariasi, karena sebagian besar jenis penyebaran durian tersebut secara generatif, yakni dengan biji. Dan perawatan duriannya juga masih seadanya yaitu dihutankan atau dibiarkan saja mengandalkan kearifan alam. Pohon durian yang dimiliki tidak diberikan perawatan budidaya seperti pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama penyakit dan lainnya sehingga kualitas hasil panennya pun tidak bisa optimal dan stabil. Pohon durian yang seperti ini kemudian kita kenal dengan durian lokal Nusantara.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu kini para pemerhati, penggiat, maupun penikmat durian mulai memilah dan mengembangkan durian lokal tersebut yang memiliki kualitas hasil panen yang bagus. Sehingga setiap daerah kini memiliki durian lokal unggul yang menjadi maskot dan daya tariknya masing-masing.
Dari ujung barat di provinsi Aceh, ternyata menyimpan potensi genetik durian unggul yang cukup banyak, sebut saja durian Rencong Mas. Durian ukuran 3-4 kg dengan warna kuning menyala teksturnya kering yang memadukan rasa manis sedikit pahit memabukkan penggemar durian. Durian lainnya yakni durian King Lobster, durian juara festival tahun 2023 di Aceh Jaya, dengan keunggulan daging tebal warna kuning cerah dengan aroma wangi yang kuat. Bergeser ke Kepulauan Bangka Belitung dimana tumbuh durian unggul durian Super Tembaga dan durian Cumasi. Kedua jenis durian ini sekarang telah banyak dikebunkan oleh petani di Indonesia. Di Jawa Barat dikenal jenis durian unggul Matahari dan Ajimah. Keduanya termasuk durian dengan tipe daging tebal dengan rasa yang manis legit. Kemudian di provinsi Jawa Tengah memiliki durian andalan yakni durian Kromo Banyumas, dan durian Malika.
Durian Malika tepatnya berasal dari desa Kandri, Gunungpati, Semarang. Pohon Induk Tunggal (PIT)nya masih terawat dengan baik oleh sang pemilik yakni bapak Mugiyanto. Sosok pohonnya masih terlihat gagah dan kokoh dengan bentuk percabangan yang menyebar merata dengan potensi buah yang dihasilkan antara 500 – 1.000 butir tiap tahunnya. Durian memiliki ukuran bobot buah yang tidak terlalu besar, berkisar 1,5 kg – 3 kg, tekstur daging buah lembut, creamy, lengket, rasanya manis legit dan sedikit pahit dan tentunya memiliki warna daging buah yang kuning kunyit yang tentunya menarik minat penggemar durian untuk menyantapnya. Upaya perawatan dengan pemberian tambahan pupuk baik organik maupun anorganik rutin diberikan guna mengoptimalkan hasil panen. Selain itu, upaya pelestarian jenis durian Malika ini juga telah dilakukan oleh pak Mugiyanto dengan menanam pohon turunan dari PIT Malika ini yang pada tahun ini sudah mulai menghasilkan buah perdananya. Bibit durian Malika ini juga telah diperbanyak dan diperjualbelikan secara umum, sehingga bagi pekebun yang ingin membudidayakan durian Malika juga tidak menemui kendala.
Masih banyak jenis durian unggul lokal Nusantara yang lainnya sebagai sumber kekayaan genetik yang wajib kita lestarikan sehingga kenikmatannya bisa dirasakan oleh generasi yang akan datang, tidak sebatas cerita atau dongeng belaka.
Berita Lainnya
November 30, 2024
Geliat Berkebun Mangga: Introduksi Jenis Elit di Dalam Negeri
October 29, 2024
Yuk, Lestarikan Durian Unggul Nusantara!
September 28, 2024