Pemupukan Alpukat Cepat Berbuah

November 06, 2022
Pemupukan Alpukat Cepat Berbuah

 

Alpukat sudah lama tren di Indonesia. Berdasarkan data FAO 2019, Indonesia menduduki peringkat kelima penghasil alpukat dunia. Produsen teratas adalah Meksiko, diikuti Republik Dominika, Peru, Kolombia. Indonesia menjadi produsen alpukat pertama di tingkat Asia. Total produksi alpukat Indonesia mencapai 461.000 ton. (Sumber kompas.com).

 

Syarat tumbuh tanaman alpukat, di antaranya daerah dengan suhu udara 12,8-28,3 derajat Celsius & curah hujan minimum 750 - 1.000 mm/tahun. Juga, daerah yang ketinggiannya 200 - 1.300 mdpl. Dan, yang intensitas penyinaran matahari kisaran 40-80 persen.

 

 

Serta, tanah yang gembur, tidak mudah tergenang air, subur, dan banyak mengandung bahan organik. Serta pH 5,6 - 6,4.

 

Alpukat tidak suka daerah dengan pH di bawah 5,5, karena tanaman akan menderita keracunan. Dimana, unsur hara Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya, pada pH di atas 6,5, beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.

 

 

Agar buahnya lebat, selain diperlukan teknik pemangkasan, juga pemahaman soal pemupukan. Sama dengan tanaman lainnya, alpukat membutuhkan setidaknya 12 unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Baik hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) maupun mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo).

 

Hal awal dan utama yang perlu diperhatikan agar tanaman lebat, yaitu memastikan pH tanah antara 5,6 - 6,4 supaya penyerapan unsur hara yang diberikan melalui pemupukan bisa optimal.

 

Saat memasuki fase generatif, yang diawali dari pembentukan bunga hingga pembesaran buah, tanaman alpukat paling membutuhkan unsur hara N, K, dan Ca. Pada fase generatif ini, ada beberapa tahap pertumbuhan tanaman.

 

 

Dimulai dari sebelum pembentukan bunga. Kami merekomendasikan untuk aplikasikan pupuk NPK dengan kadar N & K tinggi, dan pupuk Ca & B.

 

Setelah itu, masuk ke pembentukan buah, pupuk yang kami rekomendasikan sama dengan sebelum bunga. Untuk pupuk NPK dengan kadar N & K tinggi, PT Meroke Tetap Jaya ada NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE. Sementara pupuk Ca & B, ada KARATE PLUS BORONI.

 

 

Saat tanaman menuju pembesaran buah, pupuk yang dipakai masih sama dengan sebelumnya. Namun, ditambah Suburkali BUTIR, yang merupakan pupuk K tinggi, bebas Chlor.

 

 

Dan, setelah panen, bisa mengaplikasikan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 dan KARATE PLUS BORONI.

 

 

Dalam melengkapi kebutuhan hara makro, selain dari perakaran (pupuk tabur), bisa juga dengan pupuk daun secara foliar atau semprot. Sementara untuk kebutuhan akan unsur hara mikro, sangat direkomendasikan pakai pupuk daun mikro majemuk.

 

Berita Lainnya