Kurangi & Hindari Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai

October 26, 2022
Kurangi & Hindari Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai

 

Budidaya tanaman cabai memiliki kendala yang datangnya kebanyakan dari hama & penyakit tanaman (HPT). Kami sudah rangkum, 5 HPT yang kerap menyerang tanaman:

 

Antranoksa/Patek. Muncul pada musim penghujan. Gejalanya, ada lingkaran konsentris berwarna hitam atau putih. Selain itu, cabai jadi busuk dan keriput.

 

 

Busuk Phytophthora. Batang cabai berubah menjadi warna cokelat dan tanaman mati, tanpa daun menguning.

 

 

Virus kuning. Daun menjadi kecil dari ukuran normal, melengkung dan kaku. Pada serangan berat, hamparan cabai menjadi kuning, lalu daun rontok.

 

 

Thrips. Menyebabkan rontoknya bunga, dan lebih parah akan terhentinya pertumbuhan pucuk karena daun mengalami kering dan rontok.

 

 

Lalat Buah. Gejalanya buah busuk & rontok. Saat dibuka, ada belatung di dalam buah.

 

 

Ada beberapa langkah-langkah dalam pencegahan HPT, di antaranya:

1. Pilihlah bibit atau benih cabai yang unggul.

2. Pengendalian preventif dan kuratif dengan pestisida.

3. Jika budidaya dengan sistem tumpang sari, maka hindari menanam cabai dengan tanaman satu famili. Misal, dengan cabai rawit. Tujuannya agar tanaman tidak berkompetisi menyerap unsur hara sama, mengurangi kompetisi mendapat sinar matahari, dan supaya siklus hama juga terputus.

 

 

Sementara itu, menurut Dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Suryo Wiyono, mengelola hama penyakit agar tidak menimbulkan kerusakan yang berat bisa dilakukan dengan langkah-langkah ini:

 

1. Mengurangi jumlah sumber serangan hama dan penyakit dengan menghilangkan atau memusnahkan sisa tanaman atau bahkan tanaman dari musim sebelumnya.

2. Juga membersihkan gulma-gulma yang berdaun lebar sebagai sumber virus pada awal musim tanam.

3. Optimalisasi pemupukan sesuai dengan daerah masing-masing. Untuk optimalisasi pemupukan ini, kami rekomendasikan untuk memberikan nutrisi tanaman, setidaknya 12 unsur hara: N, P, K, Ca, Mg, S (hara mikro), dan Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B (hara mikro). Pemberian tersebut, harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhannya.

 

 

Selain itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai optimal, petani harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

 

1. Suhu yang dibutuhkan cabai untuk tumbuh subur, 21-29 derajat C pada siang hari dan 15-21 derajat C pada malam hari.

2. Hindari fluktuasi suhu yang ekstrem karena akan merusak pertumbuhan bunga.

3. Tanaman cabai membutuhkan musim tanam yang panjang dengan sinar matahari penuh.

4. Setidaknya 6 jam dalam sehari. Bila tanaman kekurangan sinar matahari, buah akan sulit tumbuh karena fotosintesis tidak berjalan lancar.

5. Tanaman cabai yang kekurangan Kalsium akan mengalami pembusukan ujung bunga. Ini mempengaruhi produksi tanaman. Bunga cabai juga harus tetap terjaga dari kerontokan bunga. Penggunaan pupuk Kalsium yang paling penting yaitu sebagai pembentuk dinding sel, menunda penuaan daun dan buah, menghalangi bunga rontok, dan meningkatkan retensi buah.

6. Aplikasi pupuk NPK yang berimbang dan sesuai kebutuhan pada fase pertumbuhan tanaman, sangat diperlukan tanaman.

7. Juga, disesuaikan dengan kondisi pH tanah. Itulah kuncinya agar tanaman jadi produktif.

Berita Lainnya