Kreativitas Kang Badai Geluti Bisnis Pembibitan Kentang Industri

April 06, 2023
Kreativitas Kang Badai Geluti Bisnis Pembibitan Kentang Industri

 

"Saat ini pasokan bibit kentang industri berkualitas rata-rata masih impor. Sedangkan, permintaan pasar kentang industri atau olahan sangat tinggi di pasaran. Dari hal itulah melatarbelakangi saya terjun mengembangkan usaha pembibitan benih kentang industri," ujar Juniwan Badai Sagara, yang kerap disapa Badai.

 

Agar bisa bersaing dengan bibit kentang industri impor, Badai harus bekerja keras menjamin kualitas bibit kentang industri yang diproduksinya lebih baik.

 

"Saya selalu belajar, berdiskusi dengan pakar kentang. Serta, selalu riset dan uji coba tanaman kentang industri supaya rasa kentang yang berasal dari bibitnya tidak kalah dengan impor. Hanya permasalahannya di ukuran saja, bibit miliknya belum masuk spesifikasi kentang industri pada beberapa perusahaan olahan kentang," sambung Badai yang tinggal di Pangalengan.

 

Untuk mengatasinya, Badai mengupayakan menciptakan segmentasi pasar tersendiri, dengan cara membuat merk dari usaha olahan kentang miliknya.

 

Mengimplementasikan Teknologi ke Pertanian

 

Kreativitas dan ide-ide jenius yang berhasil dieksekusi Badai dalam pengembangan usaha bibit kentang, ada turut andil sosok sang ayah yang berprofesi sebagai petani.

 

“Ayah saya adalah seorang petani, saya sering melihat ayah pergi ke kebun sampai larut malam, mungkin itulah yang awal ketertarikan saya di dunia pertanian. Dari ketertarikan ini, saya mengadaptasikannya dengan teknologi,” ucap Badai yang pernah menempuh pendidikan di jurusan perbankan.

 

Lanjutnya, sebagai generasi yang lahir di jaman dengan kemajuan teknologi yang pesat, dirinya terbuka untuk mengimplementasikan teknologi tersebut ke dunia pertanian. Agar, usaha pertaniannya tidak ketinggalan jaman, modern, dan tentunya bisa menghasilkan bibit yang berkualitas.

 

Adapun pengembangan teknologi yang sudah diadaptasikannya, yaitu membangun 3 (tiga) greenhouse dengan sistem fertigasi untuk pembibitan kentang. Tujuannya, untuk lebih mengoptimalkan penyerapan nutrisi oleh tanaman. Sehingga, benih yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

 

"Meskipun Indonesia merupakan negara Agraris yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan, namun teknologi pertanian sendiri masih sangat kurang. Jauh dari negara maju lainnya. Padahal, kita bisa mengembangkan budidaya pertanian melalui mekanisasi pertanian," tutur Badai yang resmi menjadi petani pada tahun 2010.

 

Dengan perkawinan teknologi dan pertanian dalam pembibitan kentang industri yang digeluti Badai, para petani tidak perlu ketergantungan bibit kentang industri impor. Petani bisa memilih varietas atau jenis kentang industri yang dirasa cocok untuk dibudidayakan.

 

Usaha Pengolahan Kentang

 

Seiring berjalannya waktu, bisnis yang dilakoni Badai tak hanya pengembangan benih kentang Industri, juga sudah merambah di berbagai produk olahan kentang. Seperti, keripik kentang. Produk-produk olahannya didistribusikan ke beberapa area di Jabodetabek.

 

"Pengolahan produk pertanian seperti ini, tujuannya agar saya dan rekan-rekan lainnya yang berprofesi sebagai petani tidak lagi menggantungkan harga panen, dengan pasar. Kebiasaan petani menjual langsung panen bisa berkurang. Ujung-ujungnya para petani kentang bisa meraup keuntungan yang lebih fantastis," ucapnya.

 

Usaha pengolahan kentang yang dijalankan, sambungnya, bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, hasil produksi kentang dari petani akan diolah menjadi produk-produk yang komersial di pasaran dengan harga jual lebih tinggi.

 

Karena itulah, pentingnya pengetahuan para petani terhadap produk-produk pengolahan dari kentang industri. Agar, ada banyak varian produk olahan kentang yang disukai pasar.

 

Tips Nutrisi untuk Kentang

 

Dalam pengembangan usaha kentang miliknya, Badai memilih varietas medians, bonito, dan spudy. Ketiga varietas tersebut, potensial diolah menjadi keripik kentang. Agar, saat panen, hasilnya melimpah, ada tips dari Badai.

 

Kentang industri pada umumnya, ukuran umbi tidak perlu besar, namun harus banyak dan seragam ukurannya. Sementara kentang sayur, mengharuskan umbi besar dan berbobot.

 

"Pemupukan kentang industri secara umum tidak jauh berbeda dengan kentang sayur, namun yang perlu diperhatikan adalah pengaplikasian pupuk Kalium yang bebas Chlor (Cl), yaitu dengan pupuk Kalium Sulfat. Seperti MerokeSOP & Suburkali BUTIR dari PT Meroke Tetap Jaya. Biar keripik kentang lebih kriuk kriuk, renyah saat digigit," ujarnya.

 

Alasannya, kebutuhan hara Cl pada tanaman sebenarnya sedikit, namun jika diberikan dalam jumlah yang besar pada tanaman kentang yang termasuk sensitif akan hara Cl, menurunkan kualitas tanaman. Sebab, Cl pada tanaman bersifat menarik air. Jika tetap diberikan pupuk yang mengandung Cl dalam jumlah yang besar, membuat tanaman menjadi lebih banyak mengandung air, sehingga daya simpannya tidak lama dan rasanya pun kurang.

Berita Lainnya