Mengelola Kebun Mangga Berumur 25 Tahun: Bisakah Pohon Mangga yang Sudah Tua Tetap Produktif?
September 22, 2025 | Penulis: Rizqina Aulia
Apakah pohon mangga yang sudah berusia lebih dari 20 tahun masih bisa berbuah dengan hasil yang memadai dan kualitas yang baik? Di Desa Pilangsari, Kabupaten Majalengka, Bapak Casman mengelola kebun mangga seluas 130 hektar yang ditanami sekitar 23.000 pohon mangga dengan usia rata-rata mencapai 25 tahun. Meski sudah cukup tua, ternyata pohon-pohon mangga di lahan ini tetap menunjukkan produktivitas yang cukup optimal. Adapun jenis mangga yang dibudidayakan terdiri dari tiga varietas utama, yaitu mangga Gedong, Harum Manis, dan Irwin. Salah satu varietas yang paling menonjol dalam hal kemudahan berbuah dan minat pasar adalah mangga Harum Manis. Semua varietas tersebut tumbuh dengan baik berkat teknik pengelolaan dan pemupukan yang sistematis dan terukur.
Penanaman pohon mangga di kebun Bapak Casman menerapkan jarak tanam sekitar 8 x 10 meter. Jarak tanam ini cukup untuk memberi ruang tumbuh bagi pohon yang makin besar, tetapi idealnya jarak tanam yang dianjurkan adalah 12 x 10 meter agar pohon menerima sinar matahari secara optimal dan udara dapat mengalir dengan baik di sela-sela pohon. Jarak yang cukup ini membantu mengurangi kelembaban tinggi yang bisa menyebabkan serangan hama dan penyakit. Lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter 0,5 meter dan kedalaman sekitar 1 meter, disesuaikan dengan ukuran bibit yang ditanam. Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang, di pinggir lubang tanam disebar kompos sekitar 20 kilogram sebagai bahan organik. Pemberian kompos ini berasal dari bahan alami seperti kotoran hewan yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah sehingga akar mangga dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang cukup.
Pemupukan menjadi salah satu aspek dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi pohon mangga yang sudah berumur puluhan tahun seperti di kebun Bapak Casman. Pola pemupukan yang diterapkan cukup teratur, yaitu setiap tiga bulan dilakukan pemupukan dengan cara menggali lubang selebar 0,5 meter di sekitar pangkal pohon. Setelah itu, pupuk dimasukkan dengan dosis yang sesuai, lalu lubang ditutup kembali agar nutrisi pupuk tidak mudah hilang akibat air hujan ataupun terpencar angin. Metode seperti ini membantu pupuk meresap ke dalam tanah secara efektif dan tersedia untuk akar tanaman hingga beberapa bulan ke depan. Penyesuaian dosis juga dilakukan berdasarkan kondisi tanaman dan usia pohon, agar manfaat pupuk dapat dirasakan secara optimal oleh pohon mangga.
Jadwal pemupukan Bapak Casman dibagi pada bulan Mei, September, dan November. Di bulan Mei, pupuk yang digunakan adalah NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 600 gram per pohon, dipadukan dengan KARATE PLUS BORONI sebanyak 200 gram. Kombinasi ini difokuskan untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan awal pembungaan, memberikan unsur hara makro yang seimbang serta mikronutrien penting untuk memperbaiki kualitas dan bentuk buah. Pada bulan September, jenis pupuk yang dipakai adalah NPK Mutiara GROWER dengan dosis 800 gram dan KARATE PLUS BORONI sebanyak 200 gram, pupuk ini mengandung kalium tinggi yang sangat penting untuk proses pembesaran buah mangga. Selanjutnya pada November, pemberian pupuk disesuaikan dengan kondisi cuaca, jika curah hujan memadai, maka dilakukan penambahan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 sebanyak 400 gram dan KARATE PLUS BORONI 200 gram untuk mendukung buah agar tumbuh lebih besar dan matang dengan baik. Pemupukan tersebut dilakukan dengan sistem kocor.
Ketika sudah waktunya jadwal pemupukan, pupuk dilarutkan ke dalam 20 liter air untuk tiap pohon, kemudian larutan tersebut dikocorkan ke akar tanaman. Metode kocor ini memungkinkan pupuk terserap lebih cepat oleh akar karena dalam bentuk cair, selain itu juga membantu meminimalkan kehilangan pupuk akibat terbuang oleh aliran air di permukaan tanah.
Pemberian pupuk juga direkomendasikan untuk masa pembentukan dan pembesaran buah. Pada tahap ini Bapak Casman menggunakan NPK Mutiara GROWER yang memiliki kandungan kalium cukup tinggi, yaitu 20%. Kalium merupakan unsur penting dalam pembentukan buah mangga yang besar, berdaging tebal, dan rasa yang lebih manis. Selain itu, menjelang pembungaan dan saat buah mulai terbentuk, Bapak Casman memberikan pupuk foliar berupa MerokeMKP dan MerokeKALINITRA. Pupuk-pupuk ini disemprotkan dengan dosis sekitar 2 kilogram per 200 liter air ke seluruh bagian daun dan buah, bertujuan untuk memperkuat daya tahan tanaman, meningkatkan proses fotosintesis serta mempercepat perkembangan bunga dan buah mangga agar sempurna.
Perawatan kebun bukan hanya soal pemupukan, tetapi juga meliputi pemangkasan yang rutin dilakukan agar cabang-cabang yang terlalu rimbun dapat dikurangi. Pemangkasan ini umumnya dilakukan setelah panen sebelumnya selesai total, yaitu dengan mengurangi cabang yang tidak produktif dan tunas air. Pemangkasan bisa dibarengi dengan pemupukan pertama atau pemberian pupuk foliar MerokeMKP, yang kaya akan unsur fosfor (P) untuk merangsang pembentukan bunga dan perkembangan perakaran tanaman secara optimal. Pemangkasan juga bertujuan merangsang pertumbuhan tunas baru yang lebih produktif. Dengan pengaturan bentuk pohon yang baik melalui pemangkasan, cahaya matahari dan udara dapat masuk secara optimal ke seluruh bagian pohon, sehingga pertumbuhan tunas, bunga, dan produksi buah tetap terjaga. Selain itu, pemangkasan membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit karena sirkulasi udara yang baik menghambat perkembangan mikroorganisme patogen. Kebun juga secara rutin dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa organik yang dapat menjadi tempat berkembangnya hama serta mengganggu penyerapan unsur hara oleh tanaman.
Salah satu pupuk yang memiliki peranan penting dalam budidaya mangga di kebun milik Bapak Casman adalah KARATE PLUS BORONI. Penggunaan pupuk ini secara konsisten terbukti mampu memperbaiki bentuk, ukuran, dan kualitas buah, terutama pada pohon yang sudah tua. Buah mangga yang dipupuk dengan baik cenderung berbentuk bulat, berukuran lebih besar, dan warna kulit buah lebih menarik, sehingga nilai jualnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan buah yang tumbuh tanpa dukungan pupuk khusus ini.
Selain teknik pemupukan dan perawatan, Bapak Casman juga sangat memperhatikan pengaruh cuaca dan pola musim. Kondisi iklim yang tidak menentu menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi produksi mangga setiap tahunnya. Oleh sebab itu, pengamatan secara berkala dilakukan untuk menyesuaikan waktu pemupukan dan panen agar hasil yang didapat tetap optimal dan stabil. Hal ini juga penting untuk mengantisipasi masa kering atau hujan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi kesehatan tanaman dan kualitas buah.
Dengan luas lahan 130 hektar dan populasi pohon mangga sekitar 23.000, sistem pengelolaan yang diterapkan oleh Bapak Casman memberikan gambaran tentang bagaimana pengelolaan budidaya mangga yang terukur, khususnya pada tanaman mangga yang sudah berusia cukup tua. Dengan pola pemupukan dan perawatan yang konsisten dan tepat waktu, produktivitas pohon mangga tetap terjaga serta memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh pasar.
Berbagai jenis pupuk yang digunakan di kebun mangga ini diaplikasikan dengan dosis dan waktu yang direncanakan secara cermat. Hal ini bertujuan untuk mendukung berbagai fase pertumbuhan tanaman agar hasil panen maksimal dan berkualitas. Penerapan pemupukan yang benar dan perawatan berkala yang dilakukan di kebun mangga ini pun menunjukkan bahwa pohon mangga berumur lebih dari 20 tahun tetap dapat memberikan hasil panen yang optimal apabila dikelola dengan cara yang tepat.
**Untuk melihat program pemupukan tanaman, download Apps Petani Cerdas di Google Playstore dan Apple App Store.
Jurnal Lainnya
September 08, 2025
Apa Itu Chelate? Penolong Tanaman Dapat Nutrisi Maksimal
September 04, 2025