Berkebun Si Raja Buah, Intensif Lebih Menguntungkan

December 23, 2023
Berkebun Si Raja Buah, Intensif Lebih Menguntungkan

Siapa yang tak kenal durian, buah satu ini sangat digemari baik dari golongan anak-anak maupun dewasa. Buah yang mendapat julukan ‘King of Fruits’ ini memiliki citarasa legit manis dan pahit dengan tekstur daging buah yang lembut, creamy. Tentunya tidak hanya menjadi favorit, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang melambung.

 

Di pasar, beberapa varietas unggulannya mampu mencapai harga fantastis sehingga menciptakan daya tarik eksklusif bagi para pecinta buah durian. Dengan kenyataan seperti ini tentunya budidaya durian juga tidak mudah, karena harus intensif baik dari segi pengendalian hama penyakit sampai pemberian unsur hara yang dibutuhkan. 

 

Budidaya durian di Nusantara bisa digolongkan menjadi 2 berdasarkan perawatannya. Yang pertama adalah pohon durian yang dihutankan, di mana pohon durian tumbuh tanpa perlakuan khusus dalam pengendalian hama, pemberian pupuk, atau perawatan intensif lainnya sebagai pemenuhan kebutuhan akan unsur hara. Pupuk yang digunakan hanya mengandalkan ketersediaan oleh alam baik berupa air hujan, serasah daun tanaman yang melapuk dan juga kandungan mineral dalam tanah. Buah yang dihasilkan  dengan metode ini sangatlah tidak stabil, kadang bisa bagus, terkadang malah sebaliknya, tergantung bagaimana alam atau lingkungan tempat tumbuh pohon durian tersebut. Terlepas dari ketidakpastian hasil, keaslian dan keindahan durian yang tumbuh tanpa sentuhan manusia memberikan nilai estetika dan nilai budaya yang mendalam.

 

Kedua adalah pohon durian yang dikebunkan, dalam hal ini proses budidaya yang dilakukan terdapat campur tangan manusia untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan pohon durian tersebut. Penyiraman, pengendalian hama penyakit, pemupukan baik organik maupun anorganik dilakukan guna mencapai hasil produksi buah yang optimal.

 

 

Di Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, terdapat beberapa pekebun durian yang intensif  dalam melakukan perawatan durian, termasuk Pak Sie Fuk An, salah satu pekebun durian varietas unggul yang memiliki tingkat komersial yang tinggi. Jenis durian seperti Duri Hitam, MusangKing, Bawor, Monthong, Ikan Mas, dan Sultan adalah jenis yang ditanam olehnya dengan perawatan yang intensif sehingga menghasilkan buah berkualitas tinggi. Konsumen  pun rela membayar harga tinggi, contohnya durian MusangKing yang bisa mencapai harga 350 ribu per kilogram dari kebun Pak Fuan. Satu semboyan dari Pak Fuan yang sangat mengena bila ingin berkebun durian yakni “Jangan pelit kasih pupuk bila ingin buah durian yang dihasilkan bagus,” karena pohon durian yang dikebunkan sangat berbeda jauh perawatannya dengan pohon durian yang di hutankan atau diliarkan.

 

Masih di Salatiga juga, tepatnya di kecamatan Tuntang,  Dwi Kusnanto juga mengebunkan si buah kulit berduri ini. Meskipun jumlah pohon yang ditanam tidak banyak, namun per pohon durian Duri Hitamnya setiap tahun bisa meraup 15 juta dari hasil penjualan buahnya. 

 

Dengan perawatan yang intensif ternyata berkebun durian sangat menguntungkan. Penuhi kebutuhan akan nutrisinya, amankan dari gangguan hama penyakit, niscaya hasil panen pun tidak mengecewakan.

 

Berita Lainnya