Rahasia Durian Enak

March 05, 2019
Rahasia Durian Enak

Berburu durian enak, belakangan ini menjadi hobi untuk para pecinta durian. Ini tampak dari antusiasme pengunjung ke berbagai festival durian di berbagai daerah. Sepanjang tahun 2018 hingga awal tahun 2019 ini memang menjadi tahunnya durian di seluruh penjuru nusantara. Lalu bagaimana durian lokal yang enak menurut Marketing Manager PT Meroke Tetap Jaya, Catur Dian Mirzada?

 

“Bagi saya durian yang enak itu yang bentuknya bulat sempurna, sehingga kita tahu bagian yang kita makan itu lebih banyak. Kemudian, warnanya menarik untuk dimakan, yaitu tembaga dan kuning. Bijinya tipis, dan berdaging tebal. Dagingnya ini juga harus kering dan teksturnya halus lembut. Jadi, butiran kapur dan patinya tidak terasa lagi di lidah. Kalau berserat itu tergantung selera,” jelas Catur yang juga pecinta durian.

 

 

Tambah Catur, durian lokal yang enak itu selain dari jenis durian yang enak, juga berasal dari durian jatuhan yang tidak lebih dari dua malam. Menurutnya, durian lokal yang baru jatuh dan langsung dipungut dari bawah pohon tua itu lebih enak. Penduduk lokal biasanya mengetahui mana pohon durian tua yang legit.

 

“Untuk tipe durian berdaging tebal, bermalam 3-4 malam bisa dimaafkan. Ada tipe buah yang menghendaki begitu. Asal belum pecah kulit, tidak lewat masak atau malahan mengkal," jelas Catur yang juga pecinta durian.

 

Durian yang enak tentunya berbeda selera untuk masing-masing penikmat durian. Bagi sebagian pecinta durian, aroma durian yang harum dan wangi harus diimbangi dengan rasa yang pas di lidah.

 

“Ada yang suka pahit, ada yang tidak. Sukanya yang manis lempeng. Biasanya bagi yang maniak durian, rasa pahit itu menjadi faktor utama. Rasa pahitnya pertama, manisnya belakangan atau sebaliknya. Dan, harus halus teksturnya, creamy, milky, legit, dan gurih. Manis dan pahitnya panjang. Harus fresh. Paling tidak yang jatuhan satu malam. Ada juga yang mengatakan durian enak itu enak jika manis dan pahitnya nendang atau balance,” jelas Catur.

 

Catur pun menambahkan jika berburu durian lokal yang enak itu ada seninya, yaitu susahnya mendapatkan rasa durian yang enak seperti saat pertama mencicipinya.

 

"Masalah yang umum pada buah durian lokal adalah mencari jenis ini untuk diulangi kenikmatannya, bagai mencari jarum dalam jerami. Karena itulah berburu durian menjadi lebih dramatis sebab susah dicari, susah diulangi," paparnya.

 

Pernyataan itu tersebut dikatakan Catur, karena menurutnya rasa durian tergantung dari perlakuan pascapanen. Buah durian perlu diperlakukan istimewa.

 

"Durian lokal enak bisa menjadi tidak enak, bila salah perlakuan pasca panennya. Buah durian tidak suka panas dan terungkep. Selayaknya buah raja, mereka mau diperlakukan istimewa (adem) sehingga cita rasa originalnya bisa sampai di lidah, wangi, fresh, dan legit. Bagi yang suka beralkohol, mungkin perlu lebih lama diinapkan," lanjut Catur yang sedari akhir tahun 2018 berburu durian lokal di pelosok daerah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga ke Banten, Sulawesi, dan Kalimantan.

 

Durian sendiri dikutip dari Buku Durian, The Kings of Fruit (Sumeru Ashari, 2017) diketahui mengandung gizi yang bagus karena kaya nutrisi dari vitamin B, C, dan E. Mengkonsumsi durian diyakini bisa memulihkan kesehatan, mencegah penuaan, menghilangkan depresi, dan menimbulkan perasaan bahagia. Akar dan daun durian juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan, sebagai obat demam dan penyakit kuning.

 

Untuk mendapatkan durian yang enak dan bermanfaat ini, menurut Catur, bisa dilihat dari fenotipiknya (F), dimana F= Genetik + Lingkungan. Jika genetiknya sudah punya bakat brix(kadar gula) dan genetik rasa enak yang lengkap, tinggal lingkungan yang diperbaiki (bisa air, suhu, tanah, nutrisi, cahaya matahari, dan lainnya).

 

“Dari beberapa literatur, rasa manis didapatkan dengan menghindari NH4, memperbanyak NO3. Juga hindari KCl lebih banyak K2SO4. Lalu, lengkapi unsur-unsur hara mikro-mikronya. Terakhir, atur kecukupan P, Mg, Ca dan S nya. Ingat durian perlu Sulfur yang cukup untuk menciptakan aroma yang lezat,” jelas Catur.

 

Adapun permasalahan yang umum yang dihadapi pembudidaya durian, yaitu, pertama, buah rontok sebelum matang. Kedua, buah jatuhan namun saat dibelah masih mengkal dan rasa hambar. Ketiga, empulur basah. Permasalahan ketiganya bisa dari lingkungan, dan nutrisi dan seleksi genetik yang baik.

 

Karena itu, Catur menegaskan pembudidaya harus memberikan unsur hara yang tepat dan berimbang saat penanaman. Agar, hasil panennya berkualitas baik dan berkuantitas tinggi.

 

"Setiap nutrisi yang terangkut panen harus dikembalikan ke tanah agar panen tetap bisa tercapai kuantitasnya, berkualitas dan berkelanjutan, termasuk durian," tegas Catur.

 

Untuk program pemupukan durian, PT Meroke Tetap Jaya merekomendasikan NPK Mutiara PROFESSIONAL 9-25-25, KARATE PLUS BORONI, dan SuburKali BUTIR seperti pada tabel lampiran. Silahkan disimulasi, bila pohon durian berbuah lebih dari 100kg.

 

 

NPK Mutiara PROFESSIONAL 9-25-25 sendiri adalah pupuk lengkap yang menyediakan K tinggi yang diperlukan tanaman durian. Sementara dalam KARATE PLUS BORONI, mengandung hara N-Nitrat, Ca dan B yang berfungsi sebagai integritas dinding sel. Dinding sel yang kuat dan sehat, membuat hasil panen durian memiliki daya simpan lebih panjang dan tidak mudah busuk.

 

Sedangkan, SuburKali BUTIR mengandung Kalium (K), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S) yang seimbang. Keunggulannya, pupuk ini memiliki kandungan Klor yang rendah (bebas Klor), mudah larut dalam air, dan dapat langsung diserap tanaman durian. Pupuk ini cocok untuk memacu pertumbuhan generatif dan meningkatkan kualitas hasil panen durian, serta memperkaya rasa dan warnanya.

Berita Lainnya