Prospek Budidaya Kentang Semakin Menjanjikan

September 26, 2018
Prospek Budidaya Kentang Semakin Menjanjikan

Perkembangan era digital berimbas ke perkembangan berbagai sektor, salah satunya pangan. Untuk sektor ini, budidaya kentang termasuk usaha yang menjanjikan, terlebih di masyarakat perkotaan. Perubahan gaya hidup dan cepatnya penyebaran informasi di digital menjadi faktor utama olahan aneka kentang semakin diminati.

 

Jika Anda ingin variasi menu kentang, tinggal mencarinya di mesin pencarian. Hasilnya, Anda akan menemukan cara membuat kentang bakar, kentang panggang, kentang keju brokoli, sup krim kentang, dan aneka macam olahan lainnya dalam bentuk tulisan maupun video.

 

Tanaman yang memiliki nama latin Solanum tuberosum Lini, menurut Agronomis PT Meroke Tetap Jaya, Hermes P Tua Pasaribu, memang memiliki prospek yang menjanjikan karena permintaan komoditas ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hermes pun mengatakan agar keberhasilan budidaya kentang tinggi, harus memerhatikan lima faktor.

 

"Faktor-faktor kesuksesan budidaya kentang itu adalah tanah yang sehat, benih yang bersertifikat, teknik budidaya yang benar, sumber daya manusia yang amanah, dan luas lahan terkontrol," ucapnya.

Di sisi lain, salah satu petani dari Desa Partibi Tembe, Karo, Sumatera Utara yang bernama Fitri Haloho mengatakan program pemupukan merupakan faktor keberhasilannya dalam teknik budidaya kentang.

 

"Saya menggunakan program pemupukan PT Meroke Tetap Jaya dengan sistem dua kali pemupukan per musim untuk meningkatkan produksi kentang. Rata-rata produksi saya sekarang menjadi 0,8 kg – 1,2 kg per batang," ungkap Fitri Haloho yang menanam kentang varietas granola pada luas areal 2 Ha.

 

Fitri Haloho mengatakan kombinasi pupuk PT Meroke Tetap Jaya, yaitu NPK Mutiara 16-16-16, SS Ammophos, Suburkali Butir, Mutiara Grower, dan Karate Plus Boroni membuat produksi kentangnya meningkat secara kualitas dan kuantitas, serta tumbuh dengan sehat.

 

Berikut program pemupukan PT Meroke Tetap Jaya yang diterapkan Fitri Haloho:

 

Pupuk Dasar (7 HST)

1. Suburkali Butir 10 gr/pkk (220 kg/Ha)

2. SS Ammophos 20 gr/pkk (440 kg/Ha)

 

Pupuk ke 2 (umur 30 HST)

1. NPK Mutiara Grower 20 gr/pkk (440 kg/Ha)

2. Karate Plus Boroni 15 gr/pkk (330 kg/Ha)

3. Suburkali Butir 15 gr/pkk (330 kg/Ha)

 

Menurut Fitri Haloho, untuk program pemupukan dengan skema di atas membutuhkan biaya yang lebih tinggi daripada pemupukan yang bukan dari PT Meroke Tetap Jaya. Namun, hasil produksi kentang yang diterimanya lebih tinggi, yaitu 6.600 kg/Ha. Selisih pendapatannya pun lebih banyak, Rp 46.200.000.

 

 

 

Berita Lainnya