Omzet Puluhan Juta, Tanusi: Petani Millenial Yuk Jadi Peng'anggur'an
November 16, 2022
"Omzet saya bisa puluhan juta, itu karena masih supply ke reseller. Beda dengan yang solo karier (di jual ecer/sendiri). Bisa-bisa ratusan juta Rupiah itu," ucap Tanusi, yang juga sebagai Pembina Anggur Bekasi Komunitas.
Tanusi yang akrab disapa Tanoe, menyibukkan diri bekerja di sebuah perusahaan dan sambilan berjualan bibit anggur. Dari usaha bibit anggurnya, Tanoe meraih penghasilan tambahan kisaran 20-40 juta per bulannya.
"Kebun saya dikasih nama Antah Berantah Garden dan sebagai Kesekretariatan Anggur Bekasi Komunitas. Namanya kesannya aneh, tapi justru bisa membawa rejeki. Kebunnya ada di atas atap rumah atau rooftop dengan luasan 100 meter persegi. Ada rencana mau diisi 50 varietas anggur. Sementara saat ini udah 20 varietas anggur. Beberapa varietas sudah berbuah, seperti Jupiter," jelas Tanoe yang kini usianya sudah 37 tahun.
Untuk pemula, Tanoe merekomendasikan beberapa varietas, di antaranya transfiguration, ninel, dixon, julian serta masih banyak jenis lainnya. Varietas-varietas tersebut mudah berbuah. Dari segi rasa pun, disukai masyarakat Indonesia. Cita rasanya manis-manis segar.
Poin tambahan bertanam anggur di rumah itu, sambung Tanoe, bisa membuat lahan yang dipakai menjadi lebih estetis.
"Anggur ini pemanis halaman rumah, cukup menarik dan bagus. 90 persen varian yang sudah didatangkan Indonesia, cocok ditanam di Bekasi. Sebab, anggur itu butuh matahari yang penuh, dan justru tidak tahan air hujan dan kelembaban tinggi," ujar Tanoe yang tinggal di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Pembibitan Anggur
"Biasanya kalau ada orang yang chat beli bibit, pertama yang saya tanyakan langsung itu mau tanam dimana. Di tanahkah atau di pot. Kedua, media tanam sudah siap apa belum. Lebih baik siapkan media tanam dahulu, baru bibitnya. Biar pembeli tidak buru-buru menanam," cerita Tanoe saat menghadapi pembeli bibit anggur.
Menurutnya, pada saat tanaman masih bibit, banyak kendalanya. Saat bibit sampai di lokasi, bisa disiram B1, lalu ditempatkan di lokasi yang adem terlebih dahulu selama 3 hari. Setelah itu, siap dipindah ke tempat yang panas atau dipindahkan langsung ke pot yang lebih besar.
"Tempat untuk bertanam itu harus ditentukan di awal, serta menentukan pakai media tanam apa. Sebab, media tanam sebagai pondasi atau dasar. Disarankan tidak pakai kohe kambing yang tidak siap dipakai (mentah), itu akan membuat daun layu, dan merah," jelas Tanoe yang memberikan garansi 1 bulan untuk pelanggannya. Uang bisa dikembalikan, selama pembeli mengikuti aturan atau SOP darinya.
Untuk mengurangi kerugian saat membeli bibit anggur, Tanoe memiliki tips bibit yang tidak rekomen ditanam. Di antaranya: pucuk tanaman keriting terkena thrips, daun tanaman kering terserang jamur, pertumbuhan terhambat atau stagnan, dan perakaran tidak tumbuh.
Tips berikutnya, Tanoe menyarankan untuk pakai naungan yang transparan, dengan plastik UV. Ini sangat penting saat musim hujan, dimana cuaca di Indonesia, rata-rata curah hujannya tinggi serta tidak menentu. Dampak dari hujan akan banyak penyakit, seperti jamur dan embun tepung. Sementara hama yang menyerang, yaitu kutu putih dan kutu thrips.
"Anggur itu harus butuh media tanam yang benar-benar porous, tidak suka yang terlalu lembab dan becek. Kesalahan pemula, biasanya itu disiram pagi dan sore di polybag kecil. Tanaman ini butuh lembab, bukan banyak air. Sebaiknya usia 1-3 bulan tidak terlalu banyak siram, cukup 2 hari sekali atau kondisional saja ," jelas Tanoe.
Kesalahan lainnya saat pembibitan, lanjutnya, yaitu melakukan pemupukan terus menerus.
"Pemula itu kebanyakan tidak tahu pupuk apa yang dipakai. Mereka tidak paham fase pertumbuhan tanaman. Kapan vegetatif dan generatif. Asal aja ngasihnya, jadi overdosis. Tanaman mati, lalu komplen ke saya," sambungnya.
Untuk itulah, Tanoe lebih menyarankan untuk para pemula belajar tentang pemupukan. Dimana, pemberian unsur hara melalui pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tanaman pada setiap fase pertumbuhannya.
Komunitas Anggur
Bagi yang mau benar-benar belajar budidaya anggur, Tanoe merekomendasikan untuk mencari komunitas-komunitas di wilayahnya masing-masing. Karena, bergabung dengan komunitas bisa menambah ilmu dan berbagi pengalaman. Sehingga, saat menemui kendala saat budidaya, bisa menemukan solusinya.
"Di Anggur Bekasi Komunitas, itu tidak ada syarat khusus. Hanya perlu mengirimkan bukti menanam anggur. Terus, mau kumpul-kumpul dan berbagi pengalaman," ujar Tanoe
Berita Lainnya
December 02, 2024
Manfaat Air Hujan: Nutrisi Alami untuk Pertumbuhan Tanaman
November 06, 2024
Tanaman Sehat, Hasil Melimpah: Yuk Atasi Defisiensi Unsur Hara!!!
October 16, 2024