Mengurangi Resiko Pecah Batang Tanaman Tomat Pada Musim Hujan

January 03, 2021
Mengurangi Resiko Pecah Batang Tanaman Tomat Pada Musim Hujan

Dalam budidaya tanaman tomat, saat musim hujan, resiko pecah batang pada tanaman tomat lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau, terutama pada tanaman tomat yang bertipe indeterminite. Yaitu, tanaman tomat yang pertumbuhannya tidak terbatas, bisa mencapai 3 - 4 meter. Pada tomat tipe ini, biasanya pembudidaya melakukan 'topping'.

 

“Toping pada tanaman tomat indeterminit bertujuan untuk menghentikan laju pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman tomat tersebut fokus kepada pembuahan, dan diharapkan grade buahnya besar dan seragam,” ucap Rizal M Zalaludin, Agronomis PT Meroke Tetap Jaya untuk wilayah Jawa Barat.

 

Tomat sendiri termasuk famili solanaseae atau terung-terungan yang artinya satu keluarga dengan kentang, cabai dan tanaman terung-terungan lainnya, namun meskipun satu famili, tipe batang tomat tidak berkayu berbeda dengan terung serta cabai, tanaman tomat memiliki karakteristik batang yang bulat pada usia muda dan berubah menjadi persegi seiring bertambahnya usia tanaman.

 

"Setelah topping ini, pecah batang akan tampak karena dipotongnya titik tumbuh yang menyebabkan ketidakseimbangan fisiologi bila kandungan air meningkat. Kondisi pecah batang akan semakin parah jika diberikan pupuk Nitrogen yang terlalu banyak pada musim hujan," lanjut Rizal.

 

Untuk permasalahan ini, Rizal merekomendasikan agar memperhatikan ajir dan tali pada tanaman tomat. Ajir biasanya terbuat dari bambu berfungsi sebagai penopang tanaman agar tidak roboh. Jika pemasangan ajir tidak tepat, batang atau cabang tanaman tomat bisa roboh atau tertekuk jika diterpa Hujan deras dan angin.

 

Nah, bagian batang atau cabang yang tertekuk yang sering mengalami pecah. Untuk menghindari hal tersebut, pasanglah ajir sebaik mungkin agar ajir dapat memenuhi fungsinya sebagai penopang tanaman tomat.

 

Sedangkan untuk nutrisi, Rizal merekomendasikan pupuk yang mengandung Nitrogen (N) yang rendah, namun tinggi kandungan unsur hara Fosfat (P) dan Kalium (K). Yaitu NPK Mutiara PROFESSIONAL 9-25-25 dan MerokeMKP yang mengandung 52% P2O5 dan 34% K2O.

 

Pupuk N sangat dibutuhkan terutama pada fase pertumbuhan vegetatif. Namun penggunaan yang berlebihan bisa berakibat buruk bagi tanaman, antara lain mengakibatkan kulit batang tanaman menipis, batang menjadi rapuh dan mudah patah.

 

Tanaman tomat yang kelebihan unsur N akan rentan terserang penyakit karena terjadi sukulensi. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaanya harus disesuaikan bila tanaman sudah masuk ke fase generatif.

 

Sementara, tanaman tomat yang kekurangan unsur P memiliki karakter batang yang lemah dan mudah patah. Salah satu fungsi unsur P bagi tanaman adalah membuat batang tanaman lebih liat dan kuat. Tanaman tomat yang tidak kekurangan unsur P memiliki batang yang lebih kuat, liat dan tidak mudah pecah.

 

Pemupukan Fosfat dan Kalium tambahan di luar pemupukan utama pada tanaman tomat Ini bertujuan untuk menstabilkan tanaman tomat yang mengalami fase stressing setelah dilakukan topping, memperkuat batang tanaman sehingga menurunkan resiko pecah batang pada tanaman.

 

Selain itu perlakuan pemupukan P dan K tambahan yang tepat juga dapat menurunkan resiko kerontokan bunga, membuat warna buah tomat merata serta menstabilkan dan meningkatkan bobot buah dari buah bawah sampai buah atas pada saat panen.

Berita Lainnya