Mengintip Keberhasilan Pak Tono, Petani Sawit di Jambi

September 26, 2018
Mengintip Keberhasilan Pak Tono, Petani Sawit di Jambi

Petani kelapa sawit di Jambi, Pak Tono, 60 tahun, mengatakan profesi petani yang ditekuninya lebih menjanjikan dibandingkan saat bekerja di sejumlah industri. Fleksibilitas waktu saat menjadi petani, pun menjadi alasan lainnya menyukai profesi ini.

 

Dari hasil panen sawit, Pak Tono mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga menempuh pendidikan yang tinggi. Biaya pendidikan anak-anaknya didapatkan dari hasil kerja kerasnya bertani. Padahal, Ia sendiri tidak lulus sekolah dasar.

 

Terjun Menjadi Petani

 

18 Tahun sudah Pak Tono menekuni pekerjaannya sebagai petani sawit, tepatnya di tahun 2000. Sebelumnya Pak Tono bekerja di sejumlah sektor industri untuk menafkahi keluarganya.

 

“Sebelum menjadi petani, saya berkecimpung di industri lain. Saya menargetkan di umur sekian, saya harus mandiri, dan pilihan saya adalah dengan menjadi petani,” ungkap Pak Tono kepada Tim Digital Meroke Tetap Jaya.

 

Sedari awal menjadi petani sawit, Pak Tono mengatakan sudah menggunakan pupuk dari PT Meroke Tetap Jaya. Alasan utamanya adalah kualitas. Dalam pemilihan pupuk, Pak Tono mengatakan harga pupuk bukan hal utama yang dipertimbangkannya, melainkan kualitas produk.

 

“Harga tidak masalah, jika menunjang keberhasilan panen. Saya tahu pupuk Meroke dari toko. Memang, di toko banyak merk pupuk. Saya sendiri punya standar sendiri untuk pemilihan pupuk. Sebelum memilih, saya aplikasi terlebih dahulu ke lahan, cocok atau tidak,” jelasnya.

 

Setelah mengaplikasikan pupuk ke lahannya, Pak Tono pun memutuskan untuk mengikuti program pemupukan kelapa sawit rekomendasi PT Meroke Tetap Jaya. Menurutnya, hasil program pemupukan PT Meroke Tetap Jaya di luar dugaannya, sangat memuaskan. Keberhasilannya ini lalu diikuti oleh sejumlah petani lain di wilayahnya.

 

“Saat saya memakai Korn-Kali+B, semua orang di daerah Kecamatan Singkut ikutan pakai. Saya termasuk orang pertama yang menanam sawit. Apa yang saya lakukan, juga dilakukan oleh sebagian orang di wilayah saya,” ucap Pak Tono yang memiliki prinsip bahwa kesuksesan didapatkan jika kerja keras, tekun, dan inisiatif tinggi.

 

Saat bercerita mengenai keberhasilan panen sawitnya, Pak Tono mengatakan agronomis PT Meroke Tetap Jaya memiliki peranan besar di dalamnya.

 

“Saya menilai keberadaan agronomis (PT Meroke Tetap Jaya) di lapangan sangat membantu, seperti Pak Neg dan Pak Rudi. Kalau bisa, mereka selalu berada di lapangan. Pak Rudi sendiri ke tempat saya, tidak terhitung. Dia bisa sampai sore di tempat saya untuk sharing mengenai sawit. Dengan mereka saya bisa berbagi cerita mengenai apa saja, bisa membahas selain pertanian,” ungkap Pak Tono.

 

Korn-Kali+B Penuhi Kebutuhan Mg, K, dan B untuk Pertumbuhan Kelapa Sawit

 

Tanaman kelapa sawit sendiri termasuk dalam 10 daftar tanaman pemakai pupuk terbanyak di dunia, sehingga biaya pupuk menjadi pertimbangan yang utama agar hasil panen sawit optimal. Aplikasi pupuk yang tetap dan cukup juga merupakan hal yang sangat penting, untuk menyuplai tanaman kelapa sawit dengan hara yang cukup sebagai garansi mendapatkan hasil panen yang baik di tahun yang akan datang.

 

Karena itulah, PT Meroke Tetap Jaya memasarkan produk pupuk yang inovatif dan kualitas tinggi agar program pemupukan kelapa sawit menjadi mudah, yaitu Korn-Kali+B. Pupuk ini merupakan kombinasi terbaik dari MOP yang mengandung kalium, ESTA Kieser-MAG yang mengandung magnesium dan sulfur, dan boron dalam bentuk sodium borat.

 

Hara yang terkandung dalam Korn-Kali+B sepenuhnya larut dalam air, sehingga langsung tersedia bagi tanaman tanpa dipengaruhi oleh keasaman tanah. Sehingga, dapat dipastikan penyerapan dan penggunaan K, Mg, dan B yang efektif oleh tanaman karena distribusi hara merata pada setiap aplikasi.

 

Keunggulan lainnya, produk ini merupakan produk butiran dengan karakteristik penyebaran yang sangat baik. Korn-Kali+B sangat cocok untuk pencampuran dalam volume besar karena memiliki distribusi ukuran partikel yang baik. Dengan aplikasi 4,5-6 kg/pokok/tahun Korn-Kali+B yang dibagi dalam 2-3 kali pemberiannya akan mencukupi kebutuhan tahunan dari K, Mg, dan B pada Tanaman sudah Menghasilkan (TM).

 

Berita Lainnya