Lebih Peka dengan Tanaman 'Ngambek'

October 05, 2018
Lebih Peka dengan Tanaman 'Ngambek'

 

Tak hanya manusia yang bisa ngambek, tanaman juga bisa menunjukkan sedang 'ngambek'. Kok bisa? Tanaman yang 'ngambek' dipicu berbagai faktor. Menurut Marketing Manager PT Meroke Tetap Jaya, Catur Dian Mirzada, tanaman 'ngambek' harus dikenali ciri dan gayanya, agar sebagai pemilik tanaman, kita bisa meresponnya dengan penanganan yang tepat dan cepat.

 

"Kenali ciri dan gaya tanaman yang 'ngambek'. Bila paham maunya, maka kita bisa merespon dengan segera dan tanaman Anda tidak 'ngambek' lagi. Salah diagnosa ataupun pembiaran saat tanaman Anda berteriak minta pertolongan bisa menyebabkan kematian tanaman yang Anda budidayakan," ucap Catur yang merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor jurusan Agronomi tahun 1994. 

 

Lanjut Catur, untuk memahami tanaman, hal pertama yang perlu dipahami bahwa tanaman yang kita lihat (Fenotipik) adalah hasil dari Genetik (G) dan Lingkungan (E). Jika dirumuskan, F=G+E.

 

"Ada peran genetik yang memang bawaan dari penciptaannya. Ada juga peran dari lingkungannya. Sehingga tumbuh dan berkembang seperti yg kita lihat secara visual. Bila peran genetik, maka tentu ciri-cirinya diturunkan. Bila peran lingkungan maka ciri-ciri tersebut tidak diturunkan," tambah Catur.

 

Untuk peran lingkungan, bisa dibagi menjadi dua, yaitu biotik (hidup) dan abiotik (tidak hidup). Biotik bisa mencakup semua yang berhubungan dengan penyebab-penyebab organisme baik mikro maupun makro. Seperti hama dan penyakit pengganggu tanaman. Sebut saja, hewan berkaki delapan (golongan tungau), berkaki enam (insektisida), hewan besar berkaki dua atau empat, hewan yang tidak berkaki dan bertubuh lunak, seperti cacing atau nematoda, serta bakteri, fungi, virus, dan lainnya yang berbentuk mikro.

 

Adapun ciri-ciri tanaman 'ngambek' yang disebabkan oleh pengganggu biotik, di antaranya:

1. Adanya bekas gigitan atau pembusukan pada bagian tanaman yang dirusak.

2. Serangan pengganggu tersebut biasanya sporadis.

3. Apabila gangguan makro-organisme tidak menular dan tidak menyebar, akan ada jejak yang ditinggalkan. Bahkan, terkadang dijumpai kotorannya.

4. Apabila gangguan karena mikro-organisme (bakteri, fungi, dan virus) menular dan menyebar, maka penyebarannya ada yang cepat dan tidak.

 

Sementara itu, abiotik adalah semua pengganggu tanaman yang tidak hidup, dan berbentuk cair, padat, atau gas dalam keadaan kekurangan atau kelebihan/toksik. Seperti air, oksigen, CO2, UV, suhu, RH, udara, angin, nutrisi, dan lain-lain. Ciri-cirinya di antaranya:

1. Serempak dan luas.

2. Tidak ada bekas gigitan.

3. Tidak menular atau menyebar.

4. Menyebabkan kerusakan dengan cepat dan tiba-tiba.

5. Tidak ada tanda-tanda bekas jejak hidup.

 

Pada daun, gejala yang diperlihatkan tanaman 'ngambek' di antaranya:

1. Klorosis (gagal membentuk klorofil sehingga daun menjadi kuning, pucat, lalu memutih)

2. Nekrosis (jaringan rusak/mati, kemudian menimbulkan bercak coklat dan kering pada daun)

3. Malformasi (salah bentuk/abnormal, lalu kerdil, keriting, dan bengkok)

 

Untuk gejala tanaman yang 'ngambek' karena nutrisi bisa dibagi pada letak terjadinya. Misalnya di daun tua, itu terjadi karena Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Jika di daun tengah, karena Magnesium (Mg) dan Mangan (Mn), dan jika di daun pucuk karena Kalsium (Ca), Sulfur (S), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Moblidenum (Mo), dan Besi (Fe). 

 

Dengan demikian, gejala tanaman 'ngambek', jelas Catur, bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan. Di antaranya, defisiensi nutrisi, toksisitas nutrisi/logam berat, stress lingkungan (suhu/cuaca), kimia (herbisida dan pestisida), polutan udara (NOx dan SOx), HPT (Hama dan Penyakit Tanaman), dan genetik.

 

"Juga perlu diperhatikan apakah gejala tanaman 'ngambek' itu adalah gejala primer atau sekunder, dan gejala semu atau sejati. Untuk menebak apakah tanaman 'ngambek' itu memerlukan latihan serta terbiasa dengan berbagai kasus. Semoga sharing ini bermanfaat," tutup Catur yang sudah 19 tahun menekuni dunia pertanian bersama PT Meroke Tetap Jaya.

Berita Lainnya