Antranoksa atau Patek Pada Cabai

May 31, 2019
Antranoksa atau Patek Pada Cabai

Untuk pembudidaya cabai, serangan antranoksa merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada tanamannya. Kerugian akibat serangan antranoksa yang memiliki sebutan lain 'patek' atau 'busuk kering' ini bisa mencapai 100 persen (BPTP Lampung, 2017).

 

Manager Area Sumatera Utara dan Aceh, Susiono mengatakan antranoksa sangat berkembang pada kondisi cuaca yang ekstreme, dimana cuaca sangat panas dan jarang hujan. Dan, kondisi makin parah jika tanaman banyak asupan Nitrogen (N) dan kekurangan Kalsium (Ca).

 

 

"Antranoksa disebabkan oleh berkembangnya jamur Colletotricum capsici pada bagian buah tanaman cabai yang membran sel-nya tipis karena kekurangan Kalsium. Dinding sel yang tipis membuat tanaman cabai mudah terserang jamur tersebut," ucap Susiono.

 

Gejala awal antranoksa ditandai dengan adanya bercak cokelat kehitaman pada bagian buah, kemudian meluas menjadi busuk lunak. Bagian tengah buah cabai, terlihat bercak-bercak yang merupakan kelompok seta dan konidium yang berwarna titik-titik hitam.

 

"Jika cabai terserang antranoksa yang parah, buah cabai akan mengerut dan mengering. Bentuknya seperti jerami. Cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit. Nah, sebaiknya dilakukan pencegahan daripada merugi akibat serangan antranoksa," sambung Susiono.

 

 

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan, menurut Susiono, pertama mengecek pH tanah sebelum tanam. Sebab, pupuk akan tidak ada manfaatnya jika pH tanah tidak netral. Kedua, mengatur jarak tanam, disarankan tidak terlalu rapat pada musim hujan. Ketiga, memberikan nutrisi yang seimbang, yaitu Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, dan Boron.

 

"Untuk nutrisi ini, saya merekomendasikan program pemupukan cabai dari PT Meroke Tetap Jaya. Baik pupuk dasar maupun pupuk kocor yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman cabai pada setiap fase pertumbuhannya, sehingga hasil panen bisa optimal," lanjutnya.

 

Susiono menambahkan, petani akan diuntungkan jika mengikuti program pemupukan cabai dari PT Meroke Tetap Jaya dari pemupukan dasar hingga pupuk daun, sebab bisa mengurangi ataupun mencegah serangan antranoksa.

 

"Antranoksa bisa dicegah atau dikurangi dengan pemberian pupuk Kalsium yang berfungsi untuk mempertebal dinding sel. PT Meroke Tetap Jaya mempunyai produk unggulan untuk pupuk Kalsium ini, yaitu KARATE PLUS BORONI yang juga dilengkapi dengan Boron," ucapnya.

 

KARATE PLUS BORONI sendiri dalam program pemupukan cabai dari PT Meroke Tetap Jaya direkomendasikan dipakai sebagai pupuk kocor pada 1-18 MST. Cabai yang diberikan Kalsium lebih tahan terhadap perubahan kondisi iklim di lapangan yang cenderung tidak bisa terprediksi.

 

Selain Kalsium, menurut Susiono, tanaman cabai juga memerlukan Kalium. Produk unggulan PT Meroke Tetap Jaya untuk pupuk Kalium ini adalah SuburKali BUTIR (bebas Klor) yang bisa digunakan sebagai pupuk dasar sebelum tutup mulsa, dan NPK Mutiara GROWER yang dipakai sebagai pupuk kocor pada 5-18 MST.

 

"Pupuk yang tepat dan berimbang akan membuat kualitas hasil panen cabai petani menjadi lebih optimal. Dari segi jumlah hasil panen pun demikian," ucap Susiono.

Berita Lainnya