Pengendalian Penyakit Kuning pada Lada
October 19, 2018Serangan penyakit kuning, menjadi salah satu permasalahan yang meresahkan untuk para petani lada. Penyakit ini membuat petani lada di Bangka Belitung mengalami kerugian sangat besar, karena menyebabkan tanaman lada berhenti berkembang.
Di wilayah Bangka, penyakit kuning merusak tanaman lada hingga 32 persen (Munif, 2014). Agronomis PT Meroke Tetap Jaya wilayah Bangka Belitung, Asri Zarhadi, mengatakan penyebab penyakit kuning pada lada sangat komplek. Di antaranya serangan Nematoda (Meloidogyne incognita dan Rhodopholus similis), jamur parasit (terutama Fusarium solani dan Fusarium oxysporum), rendahnya kesuburan tanah, stress lingkungan (pada musim kemarau) karena kadar air atau kelembaban tanah kurang dari 60 persen, dan kekurangan nutrisi pupuk.
"Berdasarkan pengamatan, diketahui faktor utama penyakit ini adalah serangan Nematoda, yang menyebabkan luka-luka pada akar. Sehingga, mempermudah masuknya jamur parasit tertentu yang ada dalam ekosistem. Dengan masuknya jamur parasit ke dalam jaringan yang sudah lemah, keadaan tanaman lada akan semakin lemah," ucap Asri.
Lanjut Asri, serangan Nematoda M. incognita ditandai dengan membengkaknya akar tanaman, bisa diketahui dengan menggali di seputaran pangkal batang lada. Tanda-tanda lainnya, dapat dilihat dari daun-daun tua yang menguning, lalu ke seluruh daun.
"Setelah seluruh daun menguning, daun akan mulai rontok. Akhirnya hanya tertinggal ranting, bahkan hanya batangnya saja," jelas Asri yang sudah 16 tahun bekerja sebagai agronomis di PT Meroke Tetap Jaya.
Sementara itu, Agronomis PT Meroke Tetap Jaya wilayah Kalimantan Barat, M Faizal, mengatakan penyakit kuning di wilayahnya juga menjadi permasalahan yang meresahkan selain dari anjloknya harga lada.
Saat tulisan ini dibuat, Faizal menyebut harga lada di wilayahnya sekitar Rp 50.000 per kilogram, padahal di wilayahnya harga lada pernah menyentuh Rp 180.000 per kilogram.
"Beberapa petani lada mengira gejala menguning pada tanaman lada merupakan hal yang biasa terjadi di lapangan, sehingga beberapa petani membiarkannya saja, tetapi sebagian melakukan tindakan pengendalian," ucap Faizal.
Pengendalian Penyakit Kuning
Dalam pengendalian penyakit kuning, Asri menyarankan empat cara yang bisa diaplikasikan oleh petani lada, yaitu:
1. Menanam varietas lada yang toleran terhadap serangan Nematoda, seperti Natar 1.
2. Menjaga kebersihan kebun, dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan tidak menanam tanaman inang Nematoda (inang M. Incognita: cabe, dadap, dan kapuk; inang R. Similis: pisang, dadap, jahe, dan kelapa).
3. Penggunaan bahan organik seperti kohe ayam yang sudah difermentasi (menekan populasi M. incognita) dan kohe sapi (menekan populasi R. similis).
4. Pemberian pupuk yang tepat, dengan dosis yang berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Seperti, pupuk Karate Plus Boroni dari PT Meroke Tetap Jaya.
Karate Plus Boroni, tambah Asri, adalah pupuk yang tepat untuk tanaman lada. Sebab, kandungan Kalsium (Ca) yang tinggi dalam pupuk tersebut dapat memulihkan akar yang terluka akibat Nematoda dengan cepat dan baik, melalui pertumbuhan dinding sel.
"Dengan menggunakan program pemupukan Meroke Tetap Jaya, rata-rata petani lada di wilayah saya bisa panen 3,75 ton per hektar per tahun, dengan asumsi rata-rata 1,5 kilogram per pohon per tahun," jelas Asri.
Senada dengan Asri, penggunaan KARATE PLUS BORONI juga dinilai oleh Faizal dapat mengendalikan penyakit kuning. Sebab, KARATE PLUS BORONI mengandung Ca larut air yang tinggi, yaitu 26 persen. Unsur hara ini sangat berperan sebagai penguat dinding sel dalam jaringan tanaman.
KARATE PLUS BORONI juga mengandung Nitrogen Nitrat 15,5 persen yang tidak menyebabkan pH tanah menjadi asam dan dapat langsung diserap tanaman. Selain itu, mengandung Boron (B) 0,3 persen yang berperan dalam sintesa protein, pembelahan dinding sel, dan metabolisme karbohidrat.
"Unsur-unsur hara dalam KARATE PLUS BORONI berfungsi untuk integritas dinding sel. Sehingga tanaman menjadi sehat dan kuat terhadap serangan penyakit," jelas Faizal.
Pustaka: Munif, Abdul dan Ita Sulistiawati. 2014. Pengelolaan Penyakit Kuning pada Tanaman Lada oleh Petani di Wilayah Bangka [Jurnal]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Berita Lainnya
September 21, 2024
Budidaya Paprika: Peluang Menguntungkan bagi Petani
August 30, 2024