Nutrisi Tepat untuk Apel
January 20, 2020
Saat bepergian ke Kota Batu, Malang, kita akan disuguhkan pemandangan alam yang asri, dan tentunya buah tangan yang khas berupa ragam olahan apel. Baik berupa keripik, cuka, minuman kemasan, jenang, maupun carangmas apel. Buah apel sendiri yang masih segar juga mudah didapatkan di pinggir jalan sepanjang Kota Batu atau di toko-toko buah dan oleh-oleh.
Untuk memenuhi permintaan pasar, setidaknya ada enam (6) jenis buah apel yang biasa ditanam para petani di Kota Batu, yaitu: apel hijau, Manalagi, Royal Red, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin.
"Agar hasil panen tanaman apel dapat optimal untuk memenuhi permintaan pasar, para petani sedikitnya memberikan 12 unsur hara makro dan mikro (N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Zn, Mn, Cu, B, dan Mo). Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi tanaman tersebut, petani dapat meraup untung lebih banyak, karena meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil panen," ucap M Rizky Affandi, yang merupakan Agronomis PT Meroke Tetap Jaya untuk wilayah Jawa Timur.
Nutrisi yang terangkut untuk menghasilkan 1 Ton tanaman apel, berdasarkan penelitian Dierren (2006), dalam Kg/Ha adalah 0,5 N; 0,1 P; 1,2 K; 0,06 Ca; dan 0,05 Mg.
Menurut pria yang biasa disapa Rizky ini, memberikan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 akan menunjang pertumbuhan vegetatif tanaman apel. Pupuk yang berbentuk prill ini diberikan pada tahap sebelum pembungaan atau setelah perontokan sebanyak 300-500 gram/tanaman dengan cara ditabur.
Selain NPK Mutiara 16-16-16, pada tahap tersebut, direkomendasikan juga menaburkan pupuk Kalsium, yaitu KARATE PLUS BORONI sebanyak 200-300 gram/tanaman. Tidak hanya pada tahap sebelum pembungaan atau setelah perontokan, KARATE PLUS BORONI juga diaplikasikan dengan cara ditabur selama pengisian dan pembesaran buah sebanyak 200-300 gram/tanaman.
"Kandungan Kalsium pada KARATE PLUS BORONI membuat postur tanaman apel lebih kokoh serta memperbaiki kualitas buah menjadi lebih padat dan renyah. Sedangkan kebutuhan Kalium pada tahap pengisian dan pembesaran buah, dapat terpenuhi dengan memberikan NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE dan SuburKali BUTIR. Kalium dan Kalsium, penting untuk fase ini," lanjut Rizky yang lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Aplikasi NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE diberikan sebanyak 300-500 gram/tanaman dengan cara ditabur. SuburKali BUTIR pun dosisnya serupa dengan NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE. Pemberian pupuk Kalium dapat meningkatkan bobot dan tingkat kemanisan buah.
"SuburKali BUTIR sangat cocok untuk tanaman apel yang sensitif terhadap Khlor. Pupuk Kalium ini memang bebas Khlor," ujarnya.
Untuk pupuk mikro majemuk yang disemprotkan pada daun, Rizky merekomendasikan MerokeFITOFLEX yang mengandung enam (6) hara mikro penting dalam pertumbuhan tanaman, yaitu Fe, Mn, Zn, B, Cu, dan Mo. Pupuk yang diformulasi sesuai dengan kecukupan kebutuhan tanaman dan tanah di Indonesia ini diberikan sebanyak 2,5 gram/tangki semprot (1 tangki semprot = sekitar 14 Liter air).
Pupuk daun yang disemprotkan lainnya pada tanaman apel adalah MerokeMAP, MerokeMAG-S, MerokeMKP, dan MerokeKALINITRA. Masing-masing dosisnya 2 gram/Liter. Sebaiknya pupuk daun yang disemprotkan dilakukan secara tunggal. Silahkan lihat tabel untuk program pemupukan apel berikut ini.
Berita Lainnya
September 21, 2024
Budidaya Paprika: Peluang Menguntungkan bagi Petani
August 30, 2024