Geliat Positif Komunitas Anggur di Berbagai Daerah

October 11, 2022
Geliat Positif Komunitas Anggur di Berbagai Daerah

 

Tahun 2022. Ini tahun yang 'manis' untuk berbagai macam buah-buahan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Durian semakin berjaya, alpukat trendnya masih 'gurih', dan anggur pun mulai 'segar'.

 

Yang mau saya stabilo merah di artikel ini, bagian anggur! Geliatnya saya lihat marak di daerah-daerah. Para pecinta buah anggur pelan-pelan mulai rajin berkumpul, dan mendeklarasi sebuah komunitas yang mewakili daerah mereka.

 

Sebut saja Komunitas Anggur Jakarta, Komunitas Anggur Bogor, Komunitas Anggur Yogyakarta, Komunitas Anggur Plat H (Semarang dan sekitarnya), dan Komunitas Anggur Banyumas. Dari namanya saja, sudah sangat tampak mewakilkan daerah dari para anggotanya. Ini dia bagian yang mau ulas dan ulik.

 

Di bulan Agustus lalu, PT Meroke Tetap Jaya turut memeriahkan dua acara dari komunitas anggur. Pertama, di Bogor. Di sana, Squad Mutiara yang bertugas di wilayah Priangan Barat dan Timur bersibuk ria dalam acara, "3rd Anniversary Komunitas Pecinta Anggur Bogor Raya (KPABR)", di Anggola Grape Garden, Laladon - Bogor.

 

 

 

 

Tidak hanya kumpul-kumpul, di kegiatan tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian memberikan edukasi ke para pecinta anggur dalam, "Bimbingan Teknis Pelatihan Merawat dan Membuahkan Anggur".

 

Nah, yang kedua, saya yang bertugas di Jawa Tengah kebagian ngeramein, "Festival Anggur Indonesia" di Sebatur, Semarang. Tepatnya pada 27-28 Agustus 2022 lalu.

 

Acara tersebut pastinya bertujuan untuk silaturahmi serta bertukar pengalaman dalam berbudidaya buah anggur yang lagi trend. Yang berbeda dari yang di Bogor, tentunya paling seru itu acara lomba anggur. Ini menjadi daya tarik bagi penghobi anggur, praktisi pertanian ataupun masyarakat umum.

 

 

Dari perwakilan PT Meroke Tetap Jaya yang bertindak salah satu juri, ada Bapak Catur Dian Mirzada selaku Marketing Manager. Kategori penilaian buah anggur yang dilombakan, yaitu bentuk, warna, aroma dan rasa. Jenis anggur yang menjadi juara adalah transfiguration.

 

 

Bahan pertimbangannya, di antaranya ketepatan panen, warna yang manis, rasanya yang crunchy serta dompolan yang lebat. Ada jenis lainnya yang menjadi favorit, di antaranya baykonur, fujimori dan akademik. Sulit memang untuk menentukan juara dari perlombaan anggur pada kali ini, karena masing-masing jenis anggur memiliki ciri dan rasa yang khas dan unik.

 

 

Wakil Walikota Semarang, Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu sangat mengapresiasi rangkaian kegiatan. Menurutnya, ke depannya patut diagendakan secara rutin dan berkesinambungan, sebab bisa merangsang generasi muda untuk mencintai dunia pertanian, khususnya dalam berkebun anggur.

 

 

Saya sepakat dengan pernyataan Ibu Hevearita. Tanaman anggur yang berasal dari negara subtropis ini memang memiliki pesonanya sendiri di Indonesia. Apalagi kemampuannya yang tumbuh subur dan berbuah lebat di negara tropis.

 

Selain itu, bisa panen sepanjang musim dalam satu tahun, berbeda dengan di negara asalnya subtropis yang hanya bisa berbuah sekali dalam satu tahun. Bicara potensinya, beragam pula, baik sebagai hobi, kebun wisata maupun kebun produksi. Bisnis bibit anggur juga tidak kalah menjanjikan.

 

Saya sudah pernah menemui para anak-anak muda terjun di bisnis pembibitan anggur. Menurut salah satu pegiatnya, permintaan bibit anggur mengalami peningkatan trend tiap tahunnya.

 

Di sela-sela kesibukan saya di kegiatan, sempat saya mengobrol dengan Bapak Tri Makno, pegiat anggur dari Kabupaten Kendal. Pendapatnya, pekebun anggur sudah bisa naik level. Dari yang awalnya hanya iseng berkebun di rumah dan di lahan, sekarang bisa mulai berkebun skala luas. Agar, ke depannya kebutuhan anggur dapat tercukupi dari dalam negeri.

 

Yaaa, sekali lagi saya setuju. Bahkan sangat setuju. Semoga dengan adanya acara seperti ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buah anggur yang dibudidayakan di Indonesia.

Berita Lainnya