Indahnya Mawar: Bagaimana Cara Budidaya dengan Optimal?
August 30, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Siapa yang tidak tahu mawar? Bunga mawar adalah salah satu tanaman hias yang paling populer di dunia dan memiliki potensi yang sangat besar. Di Indonesia, sentra produksi bunga mawar sebagai bunga potong dapat ditemukan di daerah Jabotabek, Sumatera Selatan, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi sekitar 204,63 juta tangkai mawar, dengan Jawa Timur sebagai provinsi penghasil terbesar, mencapai 123,95 juta tangkai.
Budidaya mawar di Indonesia memiliki peluang yang sangat bagus, baik untuk dekorasi indoor maupun outdoor, acara ceremonial seperti pernikahan dan wisuda, serta sebagai bahan parfum dan obat-obatan. Ada dua jenis varietas mawar yang umum ditanam, yaitu varietas introduksi seperti Sexy Red, Avalanche, dan Mohana, serta varietas lokal nusantara seperti Pertiwi, Megawati, Putri, dan Talitha.
Untuk menanam mawar dengan baik, ada beberapa syarat tumbuh optimal yang perlu diperhatikan. Mawar dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun tinggi, dengan ketinggian ideal antara 500 hingga 1.500 mdpl. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan mawar berkisar antara 18 hingga 26 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 70% hingga 80%. Di daerah yang terlalu panas, mawar cenderung rentan terhadap serangan hama, seperti thrips.
Kondisi tanah juga sangat penting untuk pertumbuhan mawar. Tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir dengan struktur gembur, serta memiliki drainase dan aerasi yang baik. pH tanah sebaiknya dijaga antara 5 hingga 7. Media tanam yang mengandung bahan organik dapat membantu menjaga pH tanah agar tidak terlalu basa, serta memastikan pasokan unsur hara mikro seperti besi (Fe) dan mangan (Mn) tetap terjaga.
Dalam budidaya mawar secara konvensional, langkah pertama adalah mempersiapkan bibit. Bibit mawar dapat diperoleh melalui metode vegetatif seperti cangkok, okulasi, dan stek batang, atau secara generatif melalui biji untuk kepentingan pemuliaan tanaman. Setelah itu, persiapan lahan perlu dilakukan dengan membuat bedengan setinggi 40 hingga 50 cm, menggunakan media tanam campuran dari tanah dan bahan organik dengan perbandingan 60:40. Jarak tanam dapat bervariasi, dengan kerapatan sekitar 14 tanaman per meter persegi.
Perawatan mawar meliputi penyiraman, pemangkasan, dan pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari untuk menjaga kelembaban media tanam, sementara pemangkasan diperlukan untuk memacu pertumbuhan tunas baru. Pemupukan juga sangat penting, dan sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan usia tanaman.
Pemupukan Bunga Mawar
Pemupukan adalah salah satu aspek penting dalam budidaya bunga mawar yang bertujuan untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal dan hasil panen yang berkualitas. Tanaman mawar memerlukan nutrisi yang tepat dan seimbang agar dapat tumbuh subur, berbunga dengan baik, dan memiliki daya simpan yang lama.
Pemupukan mawar sebaiknya dilakukan secara teratur dan terencana. Untuk tanaman berusia di bawah satu tahun, pupuk yang digunakan antara lain NPK Mutiara SPRINTER, NPK Mutiara 16-16-16, NPK Mutiara GROWER, KARATE PLUS BORONI, dan Suburkali BUTIR. Dosis pupuk disesuaikan dengan usia tanaman dan diberikan setiap dua minggu sekali. Selain itu, pemupukan foliar juga dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk cair seperti MerokeCALNIT, MerokeMAG-S, MerokeMKP, dan MerokeSOP.
Untuk tanaman berusia di atas satu tahun, dosis pupuk dapat ditingkatkan menjadi dua kali lipat dari program pemupukan di bawah satu tahun. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditaburkan langsung ke tanah di sekitar pangkal tanaman, atau dengan cara larutan pupuk yang disiramkan ke media tanam. Pastikan untuk tidak memberikan pupuk terlalu dekat dengan batang tanaman agar tidak merusak akar. Selain itu, penting untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum pemupukan dengan menghindari pemupukan saat tanah dalam keadaan kering atau saat hujan deras.
Dengan pemupukan yang tepat dan teratur, tanaman mawar akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan baik. Pemupukan yang baik tidak hanya dapat meningkatkan kualitas bunga, tetapi juga memperpanjang daya simpan bunga mawar setelah dipanen. Oleh karena itu, pemupukan harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman agar hasil panen optimal dan berkualitas tinggi.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) juga harus diperhatikan, di mana hama utama yang sering menyerang mawar adalah thrips, sedangkan penyakit utama yang sering terjadi adalah embun tepung dan Botrytis. Untuk menjaga kesehatan tanaman, perlu dilakukan pemeriksaan rutin terhadap tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Jika ditemukan, segera lakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat.
**Untuk dosis dan cara pemakaian, download Apps Petani Cerdas di Google Playstore.
Berita Lainnya
September 21, 2024
Budidaya Paprika: Peluang Menguntungkan bagi Petani
August 30, 2024